Trip ke Karimun Jawa, The Lost Paradise , dari kota Solo Part 3 (END)

13.14.00

Bukit Joko Tuo , Karimunjawa

Dalam postingan kali ini saya akan menceritakan hari terakhir kami di karimunjawa,,

Setelah selesai dengan tour laut wilayah timur , kami kembali ke homestay untuk membersihkan diri dan istirahat sebentar,

Kulit kami terasa perih dan berwarna merah karena efek terkena cahaya matahari dalam waktu yang lama dan tanpa perlindungan, sebelumnya kami tidak menggunakan pelindung apapun untuk kulit kami. dan rasanya perih ,,, mwehehehe,,,


Kulit kami menjadi sangat sensitif dengan sentuhan,, akan terasa sakit jika bersentuhan dengan benda yang kasar, dan beberapa hari setelah itu kulit tangan , kaki , dan di bagian kepala serta leher menjadi hitam legam,, kontras sekali dengan kulit di bagian badan dan paha . wkwkwkwk,,,  recovery nya membutuhkan waktu yang sangat lama,, sekitar 6-8 minggu. Bahkan sampai sekarang pun kulit belang nya masih sedikit tersisa,,  Untuk menghindari hal seperti ini saya sarankan anda membawa jacket serta lotion tabir surya dengan SPF tinggi,,

Apa itu SPF??

SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor.
Sun Block dengan tingkat SPF yang lebih tinggi akan melindungi lebih baik terhadap sinar UVB yang berbahaya, dapat membakar kulit, serta menyebabkan kanker kulit.

Misalnya, jika seseorang biasanya akan terbakar dalam 15 menit, lotion dengan SPF 15 akan memungkinkan mereka berada di bawah sinar matahari 15 kali lebih lama (atau untuk 225 menit) tanpa terbakar.

Ok, Kita lanjutkan kembali,,

Sorenya kami memesan tiket kapal Express Bahari untuk perjalanan pulang kami keesokan harinya, tetapi dari info yang teman saya dapatkan tiketnya sudah habis terjual tanpa sisa,,

Kami sudah merencanakan akan ikut dalam Tour Laut wilayah barat jika kami tidak mendapatkan tiket pulang keesokan harinya,, tapi takdir berkata lain , karena teman kami gugun bisa membantu kami untuk mendapatkan tiket kapal Express Bahari dengan cara yang tidak kami ketahui,, mwehehehe,,,

Sekitar pukul 19.00 WIB, 2 orang teman saya keluar untuk mencari makan di alun-alun. saya tidak ikut karena masih ingin istirahat lebih lama,,

Sekitar pukul 20:00 baru saya pergi dari homestay ke alun-alun karimunjawa (sekitar 10 menit jalan kaki) karena kelaparan ,, :v

Karena saya lupa tidak membawa kamera , dokumentasi di alun-alun ini saya ambil dari google, kurang lebihnya suasananya sama,,

di alun-alun ini ramai sekali,, satu lapangan yang besar penuh dengan tikar dan meja layaknya rumah makan lesehan dengan ukuran super jumbo,, pedagang makanan ramai di pinggir lapangan tersebut.  Aneka makanan laut menjadi andalan para pedagang makanan disini, mulai dari Kakap Merah, Kerapu, Lobster Kipas, Lobster Mutiara, Lobster Bambu, Cumi2,, dan bermacam-macam makanan laut lainnya..




Yang saya heran , dengan jumlah wisatawan yang banyak sekali ini (mungkin karena musim liburan) harga makanan laut disini amat terjangkau oleh semua kalangan wisatawan

Saat saya memesan lobster kipas segar untuk makan malam saya  ( saat saya pilih masih dalam keadaan hidup) yang dimasak dengan bumbu asam manis dengan ukuran jumbo , dihargai dengan 35ribu rupiah, sudah termasuk dengan minuman es teh dan nasi putih. ini yang membuat saya betah di karimunjawa wkwkwkkwkwk,,,,

dulu saat saya berkunjung ke pantai glagah jogja , pesanan udang kecil asam manis yang rasanya tidak begitu enak saja harganya bisa ratusan ribu. dalam hal ini karimunjawa masih sangat lebih bersahabat dengan wisatawan berkantong tipis seperti saya.



Karena saya tidak menemukan teman-teman saya. saya memutuskan untuk makan sendirian wkwkwkwk,,, di alun-alun ini saya mendapatkan beberapa teman baru,,  ada 6 orang yang satu meja dengan saya, yaitu seorang ayah dengan anaknya yang berasal dari bandung, pasangan muda dari jakarta, dan 2 orang pemuda dari jogja. sambil menunggu makanan datang kita membicarakan pengalaman liburan di karimnunjawa, sharing tentang spot-spot yang wajib dikunjungi sampai ke hal-hal yang wajib dilakukan di karimunjawa,, wkkwkwk,,  ok skip,, karena saya tidak akan membahas obrolan kita disini,, mwehehehe,,,

skip,, skip,, skip,,

30 menit berlalu dan makanan kita sudah datang,,, setelah selesai makan saya langsung berpamitan kepada mereka karena saya masih ingin berkeliling alun-alun karimunjawa...

Saat berjalan-jalan saya tertarik dengan jagung bakar yang dijual seorang ibu berambut putih di dekat kantor kelurahan,, sambil menunggu jagung bakar matang saya ngobrol dengan ibu ini,, dari yang diceritakannya dulu sebelum ada kapal ferry , kapal express bahari dan  pelabuhan, masyarakat yang akan berkunjung ke karimunjawa hanya bisa menggunakan perahu layar, dengan waktu tempuh berhari-hari dari pulau jawa. kejadian ini sekitar tahun 1970an,, saat itu masyarakat disana hanya mengandalkan tangkapan laut dan singkong untuk bertahan hidup.

Kondisinya sudah lebih baik sekarang, karena jalur akses ke pulau jawa sudah lebih mudah , baik melalui laut maupun udara. Hal ini yang menyebabkan potensi wisata di karimunjawa bisa berkembang. saat kapal tidak bisa merapat ke dermaga karimunjawa pun akan sangat berdampak kepada para pedagang disini, karena omset meraka akan menurun dengan sangat drastis,, pernah juga si  ibu marah kepada pihak penyedia layanan transportasi karena berminggu-minggu tidak ada kapal merapat , mungkin karena faktor cuaca dan ketinggian ombak, hal ini sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat karimunjawa yang saat ini sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata.

Ok, sudah larut malam dan sudah saatnya pulang ke homestay.

Saat saya tiba di homestay ternyata 2 orang teman saya sudah terkapar tak berdaya, dari cerita yang saya dengar paginya , mereka tidak berhasil melakukan wisata kuliner di alun-alun , karena setelah berjam-jam menunggu, makanan mereka tidak kunjung datang, wkwkwkwk... akhirnya mereka meninggalkan alun-alun tanpa SeaFood dan berakhir di warung nasi goreng di dekat homestay,,

Skip,,,

Pagi harinya teman kami gugun sudah siap mengantarkan kami berkeliling lagi, kali ini kami tidak menggunakan motor, karena siangnya kami sudah harus pulang ke solo, maka kami memutuskan tidak menyewa motor. Tujuan terakhir kami adalah bukit Joko Tuo, letaknya sekitar 500 meter dari homestay kami,,

di perjalanan kami menemukan ikan laut tergeletak di tengah jalan dalam keadaan masih hidup,,, hah? mungkin ada penduduk yang menjatuhkannya,,,  Jika saya hidup disini sebulan mungkin perut saya makin tambun, karena ikan laut merupakan salah satu makanan favorit saya,, wkwkwk...

tiket masuk ke bukit joko tuo adalah 10ribu rupiah, karena gugun merupakan penduduk karimunjawa maka tidak dikenakan biaya masuk,, jadi hanya kami bertiga yang membeli tiket.




Tiket masuk bukit Joko Tuo
Sepenggal Kisah Legenda "JOKO TUO"

Konon, ada sepasang kekasih yang berwujud 2 ikan raksasa yang harus terpisah,,
Mereka berjanji suatu saat akan bertemu kembali, dengan ketulusan, kesetiaan dan kesabaran , ikan jantan menunggu kekasihnya di perairan karimunjawa hingga masa tuanya.

Suatu saat mereka dipertemukan kembali dan berjanji tidak akan berpisah lagi. Akhirnya mereka hidup bahagia berdua di perairan Karimunjawa sampai akhir hayatnya,

Untuk mengabadikan lambang kesabaran, kesetiaan , dan ketulusan mereka, kerangka ikan tersebut disimpan di Bukit Joko Tuo dan yang satu lagi disimpan di Museum Kartini Jepara.



Kerangka Ikan Joko Tuo
Jarak antara pintu masuk ke puncak bukit tidak terlalu jauh dengan track yang menanjak 45 derajat., persiapkan air minum jika anda berkunjung di pagi hari, karena pedagang biasanya buka di siang hari.

Berikut gambar-gambar  yang kami abadikan di bukit ini











Ok, sudah saat nya kita meninggalkan karimunjawa..

setelah puas berpetualang di bukit joko tuo kami bersiap untuk pulang ke kota solo,,



Bye Karimunjawa

Untuk naik kapal Expres Bahari anda harus menyiapakan KTP /Pasport anda saat pemeriksaan tiket.
Saat pesan tiket cek terlebih dahulu apakah nama di tiket sudah sesuai dengan KTP anda, karena jika tidak sama , anda tidak akan di izinkan untuk naik ke kapal express,

Suasana saat kami pulang tidak jauh berbeda dengan saat keberangkatan kami, crowded dan kami tidak mendapatkan tempat duduk,  Kapal terlalu over kuota, banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk, bahkan untuk duduk dibawah tanpa kursi saja spacenya terlalu kecil. ada yang memilih berdiri sampai tiba di jepara.

Dengan kapal Express Bahari perjalanan Karimunjawa - Jepara hanya membutuhkan waktu 2,5jam,,,
kapal berangkat sekitar pukul 13:30 dan tiba di jepara sekitar pukul 16.00

Transportasi dari jepara ke semarang sangat kurang nyaman dan lamban sekali, penumpang di oper seenaknya ke bus lain yang tidak layak jalan, serta dipungut biaya tambahan lagi. yang lebih konyol lagi, karena jalanan macet,  sopir memutuskan ke semarang menggunakan jalan alternatif kecil, dan kita  tersesat bersama sang sopir sampai di wilayah antah berantah , teman saya terpaksa turun menanyakan kepada penduduk sekitar jalan yang benar,, wkwkwk,,, ini hal ter konyoool yang pernah saya alami,,,   setelah sampai semarang kami memilih menggunakan bus eksekutif eka untuk sampai ke solo..

Kami tiba di solo pada pukul 22:00

Inilah akhir perjalanan kami dari solo ke karimunjawa,,


Nantikan postingan selanjutnya yang akan menceritakan perjalanan saya ke Banyuwangi - Bali bersama komunitas Sharing Cost OJIA Indonesia



Thank You..

You Might Also Like

9 comments

  1. Balasan
    1. juragan sablon komen nih, mau piknik ini kayaknya yah,,, mwehehehe

      Hapus
  2. keren nih om, kapan2 ajak ane ke karimun jawa dong ane blum perna nih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mas,, kapan2 bareng2 aja kesana,,, mwehehehe...

      Hapus
  3. Bukit joko tuo. Belum kesampean bwt kesana T.T
    Nice post ms bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakaka,,, sinus last smt tetep jadi balik ke karimun lagi sist,,, kondisikan,, kita cabut bareng2 mwehehehe...

      Hapus
  4. walahhhh keren2 gan......
    jd pengen kesana jg tp saya ga bisa photo2 kek agan itu hiks

    BalasHapus
  5. keren gan !
    http://maxipus.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  6. Mantab bro!!!
    http://adeprayogafx.blogspot.co.id/

    BalasHapus

Most Commented